How To Handle The Conflicts
Dimana ada unsur kepentingan, disana pasti terdapat / muncul konflik. Jika dibiarkan, keberadaan konflik ini akan semakin memburuk dan tidak tertutup kemungkinannya menuju ke arah destruktif. Konflik harus sesegera mungkin disikapi dan ditangani dengan solusi - solusi yang bijaksana, antara lain adalah dengan :
- MEET
TOGETHER.
Sadari dan yakini mereka bahwa dalam hal ini, tidak ada yang salah. Yang seharusnya diprioritas adalah kepentingan / tujuan bersama yang ingin dicapai. Segala pendapat / ide HARUS disatukan. Salah satu pihak HARUS mampu mengalah untuk mengutamakan kepentingan bersama. Munkgin saja di hari ini, pendapat / ide tersebut tidak sesuai / cocok diterapkan tetapi tidak tertutup kemungkinannya untuk diterapkan keesokan harinya atau lusa.
- SKILL.
Kurangnya pelatihan yang intensif akan menyebabkan orang - orang tidak mengetahui secara pasti APA yang seharusnya diperbuat (* Job Description = kabur) sehingga apapun pekerjaan yang diperbuat, tidak akan fokus serta memberikan hasil yang optimal. Kondisi ini, juga akan menimbulkan konflik antar departemen (* Saling curiga dan merasa tidak adil). Untuk mengatasi kondisi ini, pelatihan yang kesinambungan harus segera diadakan. Kondisi The Right Man On The Right Place harus ditegakkan.
- FACE
THE REALITY.
Setiap konflik yang timbul, harus dihadapi dan dicari solusinya. Lari dari kenyataan atau mengelak dari realita yang terjadi, bukanlah cara yang efektif dan bijaksana. Kondisi ini, akan semakin memperburuk/ memperparah kondisi konflik. Seyogianya, setiap konflik yang timbul, pertama - tama hadapilah dengan kedewasaan dan cari tahu penyebabnya. Setelah itu, analisa dan cari solusinya.
- WIN
WIN SOLUTION.
Setiap solusi pemecahan konflik, beri titik temu yang bisa diterima kedua belah pihak atau Win Win Solution. Jangan sampai terjadi, di satu pihak merasa di anak tirikan atau diperlakukan tidak adil. Persamaan persepsi sangat dibutuhkan dalam mengatasi konlik.
- COMPROMISE.
Jika kedua belah pihak tetap ngotot dengan kebenaran masing - masing maka sistim kompromi bisa diterapkan. Melalui kompromi, kedua belah pihak akan saling mengalah untuk mendapatkan yang terbaik bagi masing - masing pihak.
- AUTHORITY.
Jika konflik tidak bisa teratasi dengan baik dan cenderung menuju ke arah destruktif maka satu - satunya cara adalah dengan kekuatan wewenang. Cara ini, hanya digunakan sebagai pilihan akhir jika tidak ada alternatif lain, yang mana kedua belah pihak telah dead lock !
- CHARACTER.
Untuk mengubah karakter orang - orang yang terlibat konflik, bukanlah hal yang mudah. Tetapi jika mampu menyadarkan dan menimbulkan pengertian yang benar terhadap mereka, pasti bisa tertangani dengan baik. Contoh kasus. : Jika si A mampu diberi pengertian yang benar akan bahaya dari merokok maka dia akan segera berhenti merokok.
- SYSTEM.
Senantiasa evaluasi sistim yang digunakan saat ini, APAKAH masih relevan atau tidak (* Untuk diterapkan). Jika sistim cenderung menimbulkan konflik, segera diantisipasi dan diganti dengan yang baru, yang sesuai dengan keadaan / kondisi yang berlaku. Jangan ngotot dengan mengatakan bahwa sistim yang dulu = OK dan sekarang pasti = Ok pula. Segala sesuatunya, selalu mengalami perubahan / kedinamisan. Tidak ada yang keberadaannya selalu permanen.
- TEAMWORK. Sadari dan yakini bahwa konflik adalah awal dari kehancuran dan untuk sukses, hanya satu yang dibutuhkan yaitu teamwork yang solid dan kuat. Melalui teamwork selain beban pekerjaan akan semakin ringan, hasil yang dicapai juga akan semakin optimal.
Posting Komentar