Lubrication Oil (Minyak Pelumas)
Posted by van on October 29, 2008
Dua jenis minyak pelumas adalah minyak
mineral dan minyak sintesis. Minyak pelumas mineral adalah jenis
pelumas yang banyak digunakan pada unit pembangkit dan merupakan hasil
sampingan dari penyulingan minyak mentah. Minyak pelumas mineral hasil
penyulingan tersebut disaring untuk mengeluarkan senyawa dan benda-benda
asing lainnya. Proses ini menghasilkan beberapa tingkat minyak pelumas
mineral yang berbeda. Tingkat tersebut ditentukan oleh jumlah proses
penyulingan dan jenis minyak mentah yang disuling.
Karakteristik Minyak Pelumas
Karakteristik dari minyak pelumas menggambarkan kemampuan pelumasannya. Sifat –sifat dari pelumas tersebut adalah:
1. Kekentakan (viscosity)
Kekentalan merupakan sifat terpenting
dari minyak pelumas, yang merupakan ukuran yang menunjukan tahanan
minyal terhadap suatu aliran. Minyak pelumas dengan viskositas tinggi
adalah kental, berat dan mengalir lambat. Ia mempunyai tahanan yang
tinggi terhadap geraknya sendiri serta lebih banyak gesekan di dalam
dari molekul-molekul minyak yang saling meluncur satu diatas yang lain.
Jika digunakan pada bagian-bagian mesin yang bergerak, minyak dengan
kekekantalan tinggi kurang efisien karena tahanannya terhadap gerakan.
Sedangkan keuntungannya adalah dihasilkan lapisan minyak yang tebal
selama penggunaan.
Minyak dengan kekentalan rendah mempunyai
geekan didalam dan tahanan yang kecil terahdap aliran. Suatu minyak
dengan kekentalan rendah mengalir lebih tipis. Minyak ini dipergunakan
pada bagian peralatan yang mempunyai kecepatan tinggi dimana
permukaannya perlu saling berdekatan seperti pada bantalan turbin.
Viskositas dapat dinyatakan sebagai
tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul – molekul
cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir,
dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan–
bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi.
Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya – gaya
mekanika dari suatu aliran viskos sebagai :
Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya.
Hubungan tersebut berlaku untuk fluida
Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan
kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan
viskositas.
Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut.
Suatu bidang permukaan bawah yang tetap
dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang
permukaan atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu
ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida
dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida.
1. Index kekentalan
Kekentalan minyak pelumas akan berubah
sesuai keadaan temperatur dan tekanannya. Kekentalan akan berkurang jika
temperatur naik. Viskositas index adalah suatu ukuran yang menyatakan
berat banyak kekentalan. Jumlah pertambahan kekentalan tersebut
dibandingkan dengan kekentalan dari dua jenis minyak yang telah
diketahui besarnya. Index kekntalan dinyatakan dari angka 0 sampai 100.
Temperatur suatu peralatan sangat menentukan pemilihan jenis minyak
pelumas. Jika temperatur kerja minyak terlalu tinggi, maka kekentalannya
akan terlalu rendah untuk memberikan pelumasan yang diperlukan.
2. Titik lumer
Titik lumer adalah suatu temperatur
dimana minyak mulai mengalir. Minyak pelumas yang digunakan didalam
suatu sistem pendinginan atau dalam suhu dingin harus mempunyai titik
lumer yang rendah
3. Titik nyala
Titik nyala adalah suatu temperatur dimana pencampuran uap minyak dengan udara baru mulai terbakar tidak akan menyala.
4. Titik bakar dan kandungan asam.
Titik bakar adalah suatu temperatur
dimana minyak akan menyala terus paling sedikit lima detik jika dibakar.
Jenis minyak pelumas yang digunakan untuk melayani temperatur tinggi
harus mempunyai titik tuang dan titik bakar yang tinggi.
5. Kandungan Asam
Penentuan kandungan asam yang terdapat
pada minyak merupakan cara yang baik untuk mengetahui lama penggunaan
minyak, dimana jumlahnya dinyakan dengan angka-angka netralisasi
keasaman minyak akan bertambah terjadinya penguraian terhadap
sifat-sifat minyak. Pengukuran terhadap jumlah asam dapat memberikan
informasi terhadap perlunya penggantian peralatan minyak.
Sistem Pelumasan
1. Sistem Terbuka
Suatu sistem pelumasan terbuka memberi
minyak pelumas baru kepada permukaan yang bergerak, dan pelumas yang
telah digunakan dibuang.
1.1 Pelumasan dengan Tangan
Pelumasan dengan tangan adalah sistem
pelumasan terbuka yang paling sederhana dan tertua. Pelumasan dengan
tangan mempunyai penggunaan yang terbatas pada unit pembangkit dan
metode ini untuk kebanyakan penggunaan telah diganti karena adanya
hal-hal yang tidak menguntungkan tersebut. Kekurangan dalam sistem
pelumasan dengan tangan adalah, kita sulit mengontrol pemasukan pelumas,
yang memungkinkan adanya kelebihan asupan sehingga dapat menimbulkan
kebocoran. Begitu pula ketika peralatan mengalami kekurangan pelumas,
kita sulit mengetahuinya, sehingga dapat menimbulkan keausan.
1.2 Continous Lubrication
Beberapa peralatan digunakan pada
unit-unit pembangkit untuk mengurangi kebutuhan akan pelumasan dengan
tangan. Peralatan tersebut akan mensuplai sejumlah pelumas secara
kontinue pada bagian-bagian peralatan yang bergerak.
2. Sistem Tertutup
Sistem pelumasan tertutup menggunakan pelumasan yang sama secara berulang-ulang. Dua jenis sistem pelumasan tertutup, yaitu:
Nonforced lubrication (Pelumasan tanpa tekanan)
Forced Lubrication (Pelumasan dengan tekanan)
Forced Lubrication (Pelumasan dengan tekanan)
Posting Komentar