| No comment yet

4 Kiat Untuk Tetap Termotivasi

Menjadi sukses adalah impian semua orang. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?
“Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”
Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul.
Komunikasi juga merupakan inti dari percakapan coaching dimana seorang coach perlu mampu mendengarkan, bertanya, dan menggali informasi dari kliennya dengan tujuan agar ide-ide baru muncul yang berguna bagi kemajuan si klien tersebut,

Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri, dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan, keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:

1. Selalu konsisten
Kemudahan timbul dari kebiasaan. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.

2. Bertanggung jawab
Anda perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri Anda.

3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau Anda mau menurunkan berat badan, pastikan Anda bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau Anda ingin membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.

4. Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah “Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.
| No comment yet
Peringkat Asuransi Jiwa Terbaik 2011 berdasarkan Aset ,
Jumlah Investasi , ekuitas , cadangan teknis , premi netto , hasil investasi ,
Laba bersih , dan RBC . Kupas Tuntas Data Pokok Asuransi Jiwa , Majalah Investor
2011



Setiap perusahaan asuransi di Indonesia menerbitkan laporan keuangan tahunan.
Ada banyak data yang bisa kita ketahui dari laporan keuangan tersebut.
Antara lain Aset , Jumlah Investasi , ekuitas , cadangan teknis , premi netto , hasil investasi , Laba bersih , dan RBC.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan Asuransi Asing masih mendominasi peringkat pada tahun 2011.

Kami juga membuat list perusahaan asuransi jiwa dari yang terbesar sampai dengan terkecil sesuai beberapa kriteria
Berikut Kami Paparkan Kupas Tuntas Data Pokok Perusahaan Asuransi Jiwa Indonesia , berdasarkan berdasarkan Aset , Jumlah Investasi , ekuitas , cadangan teknis , premi netto , hasil investasi ,
Laba bersih , dan RBC
DATA POKOK LAPORAN KEUANGAN ASURANSI JIWA INDONESIA 2011





 Keterangan  :Warna Biru = Value terbesar
                     Warna Merah = Value Terkecil (Negative)
                     Data dalam satuan JUTAAN , kecuali RBC dalam %
| No comment yet

Cara Menyelamatkan Usaha yang Terancam Kandas

Pertanyaannya, "Sudah melakukan semua strategi marketing", tetapi apa benar semuanya telah dilakukan, bagaimana detilnya? Pasti banyak orang yang mengklaim sudah "semua", padahal kenyataannya masih "sebagian kecil saja". Maksudnya, dalam mengoptimalkan pemasaran setidaknya kita harus mempraktikkan "12 Pilar Marketing Revolution", bukan hanya satu pilar.


Contohnya, ada seseorang yang ingin meningkatkan pemasarannya dengan memasang iklan lewat radio, koran ataupun internet. Setelah melakukan hal itu, ia merasa tugasnya sudah selesai. Ia telah merasa melakukan "semua cara". Lalu ia menunggu. … Di hari pertama, orang itu berguman, "Kok sedikit sekali ya yang merespons?". Hari kedua, "Kok semakin sedikit ya yang merespons?".

Hari ketiga dan seterusnya "Waduh… sudah beberapa hari tetapi responsnya jauh dari yang diharapkan." Sampai akhirnya orang itu berkata, "Yah….sia-sia deh usaha saya… semua usaha, semua cara sudah saya lakukan, tetapi tidak membuahkan hasil." Nah... hal itulah yang terkadang masih diungkapkan oleh seseorang yang ingin meningkatkan pemasaran.

Padahal mungkin saja yang bersangkutan belum punya cara yang tepat. Iklan memang perlu, namun harus diingat kembali bahwa hal itu hanya merupakan satu di antara 12 pilar yang ada. Perlu diperhatikan juga, meski sudah membayar bia-ya iklan, seseorang tidak boleh pasif begitu saja.

Dengan kata lain, ia harus senantiasa aktif melakukan monitoring, tes, dan ukur. Contohnya, untuk tahap pertama sebelum membuat atau memasang iklan, setidaknya Anda harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan bisa membuat perencanaan yang jelas:

* Di mana Anda akan beriklan?
* Mengapa Anda memilih beriklan di media-media tersebut?
* Berapa budget-nya?
* Bagaimana segmentasi pasarnya?
* Hari apa dan jam berapa Anda memasang iklan? (untuk penayangan iklan radio).
* Hari apa dan letaknya di bagian manakah iklan Anda? (untuk iklan koran, majalah, media cetak lainnya).
* Bagaimana cara pengukuran responsnya? Mengapa hal itu harus bisa dijawab dengan detil? Kejelasan poin-poin jawaban dari pertanyaan di atas diperlukan karena semakin detil perhitungan Anda dalam beriklan, tentunya akan memberikan dampak lebih matang, lebih mudah dalam melakukan pengawasan, dan tentu saja lebih mudah dalam mencapai efisiensi hasilnya.

Sekali lagi, iklan sebenarnya hanya merupakan salah satu dari berbagai pilar pemasaran yang ada. Jadi kalau ada seseorang sudah merasa melakukan "semua cara", dan faktanya baru melakukan iklan (pilar advertising), sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan atau dikombinasikan. Kematangan dalam membuat strategi iklan memang penting, namun alangkah lebih baik lagi jika Anda mengombinasikannya dengan kedahsyatan dari ke 11 pilar Marketing Revolution lainnya.

Ini penting karena bisa digunakan sebagai sarana atau jalan untuk menyampaikan penawaran Anda sehingga bisa jauh lebih menarik, efektif dan bisa lebih dipercaya oleh calon pembeli. Sasarannya pun akan lebih tepat dan nantinya bisa menghasilkan pemasaran yang lebih optimal. Lalu apa sajakah 12 pilar itu? Apakah Anda masih ingat? Agar Anda semakin ingat, berikut kita sampaikan kembali apa saja ke 12 pilar tersebut:

1. Public relation, publisitas atau press release.
2. Referral.
3. Endorsement.
4. Advertising.
5. Direct mail.
6. Direct sales.
7. Direct agent.
8. Host Beneficiary.
9. Telemarketing.
10.Joint Venture.
11.Memberikan Seminar.
12.Canvasing/Booth. *

Semoga ulasan ini bisa membantu.

Salam,
| No comment yet

Cara Menjadi Kaya Melalui Marketing



Banyak orang mengira bahwa Ray Kroc dengan McDonald’s-nya mengambil keuntungan dari bisnis hamburger. Dugaan Anda salah. Ia mengambil keuntungan jauh lebih besar dari bisnis properti yang ada di dalamnya, bukan dari bisnis waralabanya.

Ternyata, Ray Kroc dengan McDonald’s-nya punya bisnis properti yang sangat dahsyat. Ia punya sistem yang kemudian menjadi taktiknya, yang ada dalam grand strategy-nya, yaitu bisnis hamburger.

Cara yang ditempuhnya sangat sederhana. Orang yang mau bekerja sama dengannya (yang membeli franchise-nya) diminta untuk membayar royaltinya dan harus punya tempat yang strategis.

Biasanya, Ray Kroc memilih tempat pojok yang paling strategis di suatu kawasan/kota tertentu. Jika calon franchisee tidak bisa menyediakan tempat yang strategis, pihak McDonald’s akan membeli propertinya.

Lalu, mereka diminta untuk membayar sewanya kepada pihak McDonald’s. Dengan berbagai penelitian yang lengkap dan keyakinan yang kuat bahwa bisnis hamburgernya akan sangat laku, akhirnya McDonald’s memakai uang mukanya untuk membeli berbagai properti strategis tersebut dan sisanya dicicil.

Ternyata tokonya bisa mencicil sendiri, yang diperoleh dari hasil keuntungan yang ada hingga pada gilirannya setelah sekian tahun lamanya, tanah di lokasi-lokasi strategis tersebut menjadi miliknya.

Dengan sistem tersebut, Ray Kroc menjadi salah satu pengusaha properti yang paling besar di dunia. Sehingga banyak orang yang mengira bahwa Ray Kroc adalah pengusaha hamburger, padahal dia adalah pengusaha properti.


Ada beberapa cara untuk kaya melalui marketing:


1. Anda punya produk dan jasa, kemudian Anda jago menjual maka Anda bisa untung banyak dan kaya.

2. Anda tidak punya produk dan jasa, Anda jadi orang tengah (makelar/distributor/agen) dan Anda jago menjual, Anda bisa untung banyak dan kaya.

3. Anda tidak punya produk dan jasa, Anda jago menjual dan marketing, Anda tidak menjadi konsultan, menerima bayaran besar, komisi/bagi hasil, mendapatkan saham. Anda jadi kaya.

4. Karena Anda jago marketing dan negoisasi, Anda beli perusahaan yang tidak laku, Anda perbaiki perusahaan tersebut, Anda jual sahamnya sebagian atau semua dengan harga yang lebih tinggi, Anda jadi kaya.
| No comment yet

Hukum Psikologis "Ya Kecil" dalam Marketing

Sabtu, 3 November 2012 09:15 wib
Tung Desem Waringin. Foto: tdwclub
Tung Desem Waringin. Foto: tdwclub
Bagaimana menggunakan hukum "Ya Kecil" ini? Funneling merupakan penggunaan hukum ini "Ya Kecil” untuk menciptakan "Ya Besar". Mendatangkan orang ke pameran mobil terlebih dahulu, mengajak test drive secara gratis, calon pembeli diminta menyebutkan kelebihan mobil yang dipakai bahkan menuliskan, kemudian menandatanganinya, baru diminta untuk beli maka kemungkinan belinya akan jauh lebih besar dibanding langsung diminta untuk beli.

Demikian juga restoran, mal, toko, fitness center, perumahan, tailor, bisa menggunakan hukum "Ya Kecil" untuk menciptakan "Ya Besar". Yang paling penting buatlah program sehingga calon pelanggan datang terlebih dahulu.

Misal seorang penjahit tas, punya database 3.000 orang pernah membuat baju jas di tempat dia. Bisa digabung dengan program hukum timbal balik, database tersebut dites terlebih dahulu, kirim dahulu surat ke 100 pelanggan dan di-follow up pakai telepon.

Pada intinya, mengucapkan terima kasih sudah menjadi pelanggan dan sebagai ucapan terima kasih kami lampirkan dua voucher yang masing-masing bisa ditukar Gratis dengan sebuah dasi merek dari Italy senilai @Rp 250.000 (dasi boleh beli dari China walaupun benar-benar merek Italy dan kualitas bagus).

Batas waktu penukaran adalah dua minggu. Dan pada waktu datang mereka diminta beri testimonial tertulis tentang jas dari penjahit tersebut. Kemudian setelah itu baru ditawari jas model terbaru dengan harga spesial. Selalu tes dan ukur.

Misal dari 100 orang yang dikirimi surat ternyata 20 orang datang, masing-masing mengambil dua dasi, total biaya surat dan 40 dasi adalah Rp2,2 juta. Ternyata, dari 20 orang yang datang, lima orang mau beli atau membuat jas @Rp5 juta. Biaya bahan plus ongkos pembuatan jas @Rp2 juta.

Jadi keuntungan bersih Rp3 juta x 5 - (Rp2,2 juta) = Rp12.800.000. Berarti program ini masih bisa diulangi untuk 2.900 lainnya. Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat! (//ade)
| No comment yet

Bagaimana Mendongkrak Penjualan Berjumlah Nol Rupiah?

Minggu, 4 November 2012 10:24 wib
Tung Desem Waringin. Foto: tdwclub
Tung Desem Waringin. Foto: tdwclub
Ada beberapa jurus yang memang terbukti dahsyat dan mampu meningkatkan omzet secara signifikan. Namun di antara semua jurus tersebut, ada satu yang paling power fulldan tidak boleh digunakan sembarangan karena saking power full-nya.

Bila digunakan pun haruslah digunakan untuk hal yang bermanfaat. Jurusnya adalah Hukum Psikologis Timbal Balik. Jurus ini dulu dipakai oleh sebuah organisasi keagamaan Hare Khrisna Society di Amerika (1970-an). Dalam waktu 34 tahun, mereka bisa membangun 321 kuil di Amerika & di luar negeri.Apa yang dilakukan? Anggota kelompok mereka menghampiri banyak orang yang turun dari bandara atau di jalanan.

Mereka memberi buku (biasanya Bhagavad Gita), majalah, atau hadiah yang paling cost effective yaitu bunga. Saat itu, orang-orang yang lewat mendadak mendapatkan bunga di tangan mereka atau disematkan di baju. Ketika orang menolak,mereka selalu ngotot. "Tidak, ini hadiah dari kami, gratis".

Kemudian setelah orang itu menerima, orang-orang dari organisasi Khrisna ini mengeluarkan kertas permintaan sumbangan dan menyebutkan mereka sedang membangun tempat peribadatan. Aksi ini sukses besar. Sampai akhirnya dilarang pemerintah Amerika akhir ‘70- an (Cialdini).

Sementara itu, di salah satu hotel di Pekanbaru, angka pendapatan dari divisi laundry adalah hampir nol. Banyak orang tidak mau memanfaatkan jasa laundry di hotel itu, karena biasanya harganya mahal.Ini akan semakin terasa di hotel yang peringkatnya bintang tiga dan ke bawah. Pasalnya, tipikal tamu yang masuk ke hotel ini ingin mencari harga semurah mungkindanmerekaterbiasa berhemat. Lalu, diadakanlah program setiap tamu yang menginap di kamar standar akan mendapatkan "gratis laundry" sebanyak empat potong pakaian.

Setiap kali tamu check-in, voucher laundry diberikan kepada tamu bersamaan dengan voucher untuk sarapan pagi. Namun, cara ini kurang efektif karena voucher ini sering kali tidak terlihat oleh tamu. Terhimpit oleh voucher sarapan pagi. Maka cara penawarannya pun diubah. Setiap kali tamu check-in ke hotel, petugas akan langsung menerangkan bahwa setiap tamu mendapatkan jatah gratis laundry sampai empat potong. Dengan cara ini, tingkat pemakaian laundry gratis meningkat, namun belum optimal. Belum meningkat drastis. Beberapa orang akan langsung putus asa dan mengira bahwa ide ini tidak bagus dan tidak bisa dipakai.

Namun, setelah bertanya langsung kepada tamu, ditemukan bahwa tamu sering lupa bahwa mereka mendapatkan fasilitas gratis laundry begitu masuk kamar. Setelah menghidupkan TV dan beristirahat, tamu lupa. Saat keesokan harinya mau sarapan pagi, baru teringat bahwa mereka punya voucher gratis. Maka cara ini disempurnakan lagi. Program ini juga dibantu oleh petugas yang mengantarkan tamu ke kamar saat check-in. Mereka akan bertanya, "Bapak/Ibu,apakah ada pakaian kotor yang ingin kami cucikan sekalian? Bila ada, saya bisa membantu membawakannya ke laundry sekarang, sehingga besok bajunya sudah kering".

Dengan inisiatif seperti ini, tamu merasa senang dan diperhatikan. Mereka merasa bahwa petugas hotel sungguh peduli. Saat tamu merasa senang, mereka relatif lebih royal dalam pengeluaran. Saat tamu memeriksa kopernya, biasanya baju kotor ada lebih dari empat potong. Mereka merasa tanggung kalau hanya mencuci empat potong dan membawa sisa baju kotor pulang. Biasanya tamu akan langsung memeriksa harga laundry.

Saat memeriksa, biasanya tamu menemukan harga laundry ternyata bisa diterima dan cukup murah. Maka tamu langsung menitipkan beberapa helai lagi baju kotornya. Dari angka laundry tamu yang hampir nol per hari, sekarang meningkat drastis. Lebih dari separuh tamu hotel mencucikan bajunya dan biasanya mereka mencuci lebih dari empat potong. Kadang ada yang mencuci sampai 16 potong. Sebenarnya berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh hotel untuk mencucikan baju gratis sebanyak empat potong?

Sangat kecil. Hanya sedikit ekstra deterjen dan beberapa menit untuk menggosok baju tamu tersebut, karena laundry hotel termasuk salah satu unit bisnis yang kecil biayanya dan tinggi profit marginnya. Berapa banyak laundry berbayar yang dilakukan oleh tamu karena terpancing oleh fasilitas gratis tersebut? Lebih dari separuh hotel melakukannya. Hotel hanya mengeluarkan sedikit biaya, namun mendapatkan banyak order berbayar. Apa efeknya bagi tamu? Tamu merasa sangat senang, karena biasanya biaya laundry cukup mahal. Ini juga akan sangat bermanfaat bagi tamu hotel yang menginap dalam jangka waktu lama.

Dengan begitu, mereka tidak perlu mencuci baju sendiri atau bahkan membawanya ke laundrydi luar. Selain menghabiskan tenaga, juga menghabiskan waktu.Tamu perusahaan yang biasanya semua dibayarkan oleh perusahaan pun akan senang, karena perusahaan bisa menghemat begitu banyak biaya laundry dari banyaknya eksekutif yang sering ke luar kota. Tamu senang, perusahaan senang, pihak hotel senang, everybody wins!

TUNG DESEM WARINGIN
| No comment yet

Cara Menciptakan Isi Penawaran yang Menarik

Sabtu, 10 November 2012 15:56 wib
Tung Desem Waringin. (Foto: TDW Club)
Tung Desem Waringin. (Foto: TDW Club)
DALAM upaya Menciptakan Isi Penawaran yang Menarik sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana manusia merespons sebuah penawaran. Sekali kita mengetahui formula ini, menciptakan Penawaran yang begitu menarik akan menjadi sangat mudah.
Ketika orang menerima penawaran, dia akan bertanya kepada diri sendiri:

1. Apa yang Anda tawarkan ?

2. Berapa harganya ?

3. Apa benefit-nya untuk saya? Varian dari pertanyaan ini adalah :
“Apakah kenikmatan yang ditawarkan lebih besar daripada kesengsaraan yang harus diberikan?”
“Apakah Nilai yang didapatkan lebih besar daripada nilai yang harus dibayarkan?”
“Apakah Perceived Value yang ditawarkan lebih besar daripada risiko yang harus dijalani?”
“Apakah Return on Investment ( ROI/Laba yang dihasilkan dari investasi ) lebih besar daripada Uang yang harus dibayarkan?”

4. Kenapa saya harus percaya kepada Anda?

5. Kenapa saya harus beli sekarang?

Orang selalu menimbang antara positif dan negatif. Bila kenikmatan/positifnya lebih besar dibanding negatifnya/risikonya atau bahkan risikonya menjadi nol (0) maka kemungkinan membeli akan lebih tinggi. Dengan bekal ini Penawaran yang sangat menarik dibuat dengan:

1. Meningkatkan kenikmatan/Perceived Value/ROI/hal-hal yang positif.

Cara meningkatkan kenikmatan adalah dengan meningkatkan nilai tambah. Meningkatkan nilai tambah dapat dilakukan dengan:

a.    Berhadiah aksesoris yang masih terkait dengan produk/jasa yang dijual
b.    Berhadiah produksi/jasa sejenis yang terkait dengan produk/jasa yang dijual
c.    Berhadiah produk/jasa yang tidak ada hubungannya dengan produk/jasa yang dijual
d.    Melakukan undian berhadiah

2.    Mengurangi atau meniadakan keberatan/kesengsaraan/risiko/hal-hal yang negatifDalam menciptakan penawaran yang mengurangi atau meniadakan keberatan, kita harus paham apa yang paling sering dikhawatirkan seorang pembeli, antara lain:

a.    Jangan-jangan yang saya bayarkan terlalu mahal
b.    Jangan-jangan nanti repot memakainya
c.    Kalau saya tidak suka nanti saya tidak bisa mengembalikan
d.    Apakah benar-benar bermanfaat
e.    Kalau nanti rusak/ada yang salah ada yang bantu tidak, ya?

Kita harus menciptakan penawaran yang isinya memberikan solusi atas jenis-jenis kekhawatiran tersebut sehingga orang yang melihat penawaran kita kemungkinan besar akan tertarik dan akhirnya mau membeli produk/jasa kita.
| No comment yet

Pop the Question. It Will Help Your Business (Opinion)

Valentine's Day is a perfect excuse for anyone to link his area of expertise to love and marriage. So today, I am writing to tell you why getting married will help you become a successful entrepreneur.

I have not developed any new insights about love, relationships or marriage. (My wife will readily attest to that.) I'm still just an entrepreneurship professor writing about how to be successful in running a small business. But in honor of Valentine's Day, I looked at what the entrepreneurship literature says about marriage. The message: Getting married is a good idea if you're an entrepreneur or want to run your own business. While there are certainly psychological reasons why being married can help entrepreneurs, I'm going to stick to the economic ones.

Being married will make it easier for you to start a business because you will have access to a spouse's money. Most new businesses can't raise much capital from external sources and have to rely on the founder's typically insufficient savings account. Research shows that such liquidity constraints block some people from pursuing their entrepreneurial dreams. But being able to tap a spouse's savings helps overcome this obstacle.


If a spouse has a job, people also are more willing to start a business and accept the inherent risks. If the business fails, there's always the spouse's paycheck to fall back on. Similarly, a spouse's health insurance can be very beneficial. Because most people have to give up employer coverage to start their own companies, marriage can fill the insurance gap and thus encourage entrepreneurship, as Rob Fairlie, professor of economics at the University of California at Santa Cruz, and colleagues found in their research.

Beyond encouraging people to start businesses, marriage also helps them succeed. Undercapitalization is a major reason small businesses don't perform well and fail. But married couples can invest more in their companies because they usually have access to more capital than singles. Higher levels of equity capital, in turn, make it easier to satisfy banks' debt-to-equity ratio requirements and get loans.

Being wed also gives an entrepreneur access to labor and advice, usually for much less than the market rate. Who other than a spouse is going to work for free? In addition, spouses are often motivated to work harder than employees because they want to maximize the profits of the business they have a direct stake in.

So today I am taking advantage of my one chance to play "Dear Abby" and offer romantic advice. If you're an entrepreneur or think you might want to become one, go out, buy a ring, get down on one knee and propose to the one you love. It will help you achieve your entrepreneurial dreams.
| No comment yet

How to Prevent Your Business From Ruining Your Personal Life

How to Prevent Your Business From Ruining Your Personal Life
image credit: UK Yahoo Groups
 
For entrepreneurs and small business owners, long hours can take a toll on personal relationships, leaving your partner feeling taken for granted while you focus on growing your business.
“Partners will often say they knew what they were getting into but it’s really wearing them down,” says Rachel Sussman, a marriage and family therapist in New York City.
Your partner may feel alienated from you, taken advantage of, or overburdened with an unfair share of daily chores. “Those issues often come out in a fight as an explosion,” Sussman says.
To prevent resentment from building up in the first place, you need to communicate clearly and anticipate possible problems before they happen. “Entrepreneurs need to put the same amount of due diligence into their partnerships that they’re putting into their companies,” Sussman says.


These three simple techniques can help your relationship survive tough times without adding stress to your already busy life. Here’s how:

1. Talk through busy times before they happen. When you’re starting a business or running a company, working long hours will sometimes be unavoidable. “Discuss the impact that’s going to have on your partner and your life and try to come up with a solution together,” Sussman says.
During an especially busy time, you may need to hire help, rearrange schedules, or ask relatives for support. In many cases, simply acknowledging and appreciating your partner’s sacrifice may be all they need.

2. Involve your partner in your business. When work is especially time consuming or stressful, involving your partner can help him or her feel more invested in your business. “A mistake that a lot of people make is to shield their partners from their business problems,” Sussman says. “Most partners want to know what’s going on.”
Talk to your partner about the highs and lows of your workday when you come home. The more your partner understands about what you’re dealing with, the better they’ll be able to support you. Just remember to ask about your partner’s day too.

3. Make time for your partner in small ways. Even when you’re swamped at work, you need to find ways to show you appreciate your partner. “Relationships need to be fed,” Sussman says. “You can do that by carving out a little time in a creative way.”
Send a thoughtful text at lunchtime or phone home to say goodnight before your kids go to bed. If you don’t have time for date nights, plan creative quick dates together (like a picnic lunch or a 20 minute walk) and make the most of the time you have. 
| No comment yet

How to Build a Support Network

How to Build a Support Network
image credit: Shutterstock
 
 
As every business leader quickly finds, it's lonely at the top. With the burden of decisions and risks falling on your plate, you need a strong support network that can offer advice and understanding.
"When I started my first business, it was pretty lonely, like it is for most entrepreneurs," says Kevin Miles, a serial entrepreneur and founder of Avantras Consulting Group. Over time, he built a strong group of friends, peers, and mentors that supported him throughout his career and helped his businesses grow.
Building that network takes effort and energy. "You have to put value on building the network and commit the time," Miles says.
Here are five ideas that can help you strengthen your support network:

1. Be bold about reaching out. Especially when you're just starting out, you want to meet potential mentors one on one. To do that, look for experienced leaders you admire and ask them to join you for coffee or drinks. "I was surprised at first by how many people said yes," Miles says. "All I had to do was ask."
Show that you're serious about growing your business and be direct about how they can help you. "You both want to leave the meeting with a clear understanding of where it's going next," Miles says.

2. Host social events. There are plenty of local gatherings for entrepreneurs, but you can deepen your relationships by hosting one yourself.
Invite people in your network to a dinner or cocktail party and ask each person to bring someone you've never met. Not only will you get to know your peers much better, but your guests will remember that you helped them meet new people too.

3. Organize informal opportunities to talk shop. To build substantive relationships with others in your industry, gather an informal, intimate group to talk about issues in your business. Let them be a source of support and guidance.
For example, a group of tech professionals in New York City gathers monthly to share one lesson that each of them learned from a recent project. Not only can they give each other advice, they learn from each other's mistakes.

4. Give more than you ask to receive. As you build your support network, focus on what you have to offer, not what you have to gain. "You have to give to get," Miles says.
Be generous when others need introductions or advice and offer them your support. Pay for drinks after work and congratulate them for small wins. Your little signs of support will add up and make them much more generous with theirs.

5. Make time for old friends. The friends you've known for years are most likely to support you unconditionally, whether or not they have any expertise in your industry. But they need to see that you value the relationship--even when you're busy.
Carve out time every week to say hi, grab a drink, or watch a football game together. You don't have to commit a lot of time if you're overloaded, but you do have to give some work-free time if you want your friends to be there when you need them.
| No comment yet

How to Find Your Money Zen

Decrease Stress and Increase Efficiency In Dealing With Your Finances
image credit: TallyGal
Running your own business will undoubtedly include some stressful moments. And for many entrepreneurs, those anxious times are often associated with managing the business's finances. Here are some recommendations for things you can do to make your life as a business owner less stressful by becoming more efficient managing your finances.

About one in three business owners report that managing their finances causes them the most stress of all their various managerial duties, according to a recent survey of more than 400 business owners from TD Bank. Also, nearly half of business owners think they spend too much time managing their business's finances, according to the survey, which polled businesses with less than $5 million in annual revenue in the New York, Boston, Philadelphia and South Florida regions.

That isn't a surprise, since the biggest concerns of small-business owners right now have to do with finances, says Mary Kelly, an economist and leadership expert whose Dallas-based company Productive Leaders focuses on growing profits.

Business owners are worried about the possibility of having to pay higher taxes at the start of 2013 with the impending "fiscal cliff," they are worried about being in compliance with regulations, and they are worried about financial implications of health-care reform, says Kelly. Here are four recommendations for managing your finances that will help keep stress levels to a minimum:

1. Be sure you have a profit and loss statement. Known as a P&L statement, this document "tracks every penny that goes in and out of the business," says Kelly. If you have never had a P&L before, Kelly recommends starting out with the template she provides for free on her website. Most business owners don't keep their profit and loss statement up to date, if they have one at all, says Kelly.
More common is for entrepreneurs to scramble to get their P&L together at the end of the quarter, says Kelly. Keeping your P&L updated daily not only prevents you from having the last-minute scramble, it also helps you know exactly where you are financially at all times.


2. Know your "sweet spot." Growing your business is generally a good thing, but there comes a point at which if you grow too much, too quickly, you risk surpassing the demand for your product or service. At that point, your profits will begin to decrease. It's important to operate your business at this financial "sweet spot," where your profits are maximized, says Kelly.

Consider a deli that has a small number of tables and consistently has a line of customers out the door. They decide to expand into the newly vacated shop next door and suddenly they can't support the increase in costs of the expanded shop with the amount of business they can attract, says Kelly. "Many times people say, ‘Oh, my business is expanding.' Well, that may or may not be a good thing," she says.


3. Hire a tax strategist. Business owners always need to keep an eye on the horizons of expenses, but that can be hard in an election year, where so much could change depending on the results of the Nov. 6 election. For example, millions of small businesses are currently not in compliance with the forthcoming regulations as a part of the Obamacare health-care overhaul, says Kelly. To decrease your stress about uncertainties and increase your ability to handle these changes efficiently, seek out a tax strategist now, says Kelly. Don't wait until Nov. 7 when every other business owner also realizes they need help deciphering legislative changes.
If you haven't ever worked with a tax strategist before, it can seem daunting to figure out where to go to find a good one. Turn to your local business community, says Kelly. Reach out to your local chamber of commerce, your local Small Business Development Center or your local SCORE chapter.


4. Get your business plan in tip-top shape. "The deli guy wants to be in the deli, he doesn't want to be sitting there writing a business plan," says Kelly. But do it anyway. Make sure that you are clear on where you are going and what you are spending money on. "If you know your plan, then you can strategize for everything else," says Kelly.

What is your best tip for keeping your finances organized and your stress level down? Leave a comment below and let us know.
| No comment yet

2 Aliran dalam Dunia Marketing


Dalam artikel ini saya akan buka rahasia tentang buku marketing revolution. Marketing Revolution adalah Street Smart (yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan). Anda dapat memakai semua cara, yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan dan dapat menguntungkan untuk Anda. Serta di dalam dunia marketing ada dua aliran, yaitu:

1. Aliran mengingatkan "Branding".

Aliran ini hanya mengingat saja. Penjualan tidak bisa diukur langsung. Jika penjualan tidak bisa diukur langsung bagaimana Anda bisa meningkatkan? Mungkin saja Anda meningkatkan dalam satu tahun sekali, dan itu dapat terjadi.

Tetapi proses marketing itu sangat lama sekali. Tidak bisa seperti itu, dalam marketing revolution itu harus cepat, jika mengeluarkan biaya marketing setahun sekali kemungkinan besar perusahaan tidak akan berjalan dengan cepat dan kemungkinan besar perusahaan itu tidak akan berkembang. Kesimpulannya perusahaan itu akan cepat mati.

Selain itu, dengan Anda menambahkan penawaran pada iklan Anda, maksudnya Anda tidak hanya Branding. Dengan begitu, orang yang melihat iklan Anda akan segera Take Action dengan iklan digital maupun secara offline yang dilihatnya.

Namun kebanyakan iklan yang beredar sekarang hanyalah melakukan yang namanya Branding, sehingga membuat orang hanya menilai iklan tersebut saja tanpa melakukan Take Action. Lain halnya dengan aliran Marketing Revolution, semua yang dilakukan harus dan mau tidak mau akan diperiksa, diaudit dan diukur. Jadi intinya adalah penjualan tidak bisa diukur secara langsung.

2. Aliran menawarkan "Direct Respons Marketing"

Menawarkan "Direct Respons Marketing". Problemnya dari advertising agency menurut pakar marketing yaitu mengukur biaya promosi, biaya iklannya, biaya marketingnya jika tidak termonitor, tidak diaudit, tidak diperiksa.

Tapi jika aliran Marketing Revolution, benar-benar cepat, Termonitor dalam keuangan tidak menunggu setahun sekali mengeluarkan biaya marketing. Jika menawarkan, Anda juga bisa memakai branding supaya bisa diukur.

Ada pepatah "Bisnis itu ada bukan karena Mr High Tech, Kantor, dan juga bukan karena produk Anda yang indah. Bukan juga masalah produk atau jasa, bisnis itu ada ketika Anda memberikan penawaran. Parawaran adalah, "Ini Untuk Itu".

Semoga bermanfaat.
| No comment yet

Gratis!!!



Apa yang ada di benak Anda jika melihat atau mendengar kalimat atau headline yang mengandung kata-kata "Gratis", "Free", "Cuma-Cuma", dan sejenisnya?

Setidaknya, apakah Anda tertarik membaca artikel ini karena salah satu penyebabnya berjudul "GRATIS"? Mungkin di antara Anda ada yang berpikir, "Apanya yang gratis ya?" atau "Mungkin saya bisa mendapatkan 'gratis'-nya setelah membaca" (meskipun belum tahu "gratis"-nya dalam bentuk apa atau berupa apa).

Bagi Anda yang menginginkan atau berharap ada sesuatu yang "gratis", saya akan memberikan kepada Anda ilmu marketing yang dahsyat, yaitu: "penawaran gratis".

Dari dulu hingga kini "gratis" atau "free" memang mempunyai daya tarik tersendiri. Contohnya, kalau kita klik mesin pencari di internet; akan ditemukan bukan hanya ratusan ribu, namun bisa sampai ratusan juta untuk kata "gratis", dan untuk "free" bisa sampai miliaran.

Mengapa orang atau konsumen suka "gratis" atau "free"? Salah satu alasannya mereka akan berpikir: "Toh, tidak ada salahnya untuk dicoba, kan mumpung lagi gratis”. Coba Anda ingat–ingat, kira–kira promosi "gratis" apa yang pernah Anda lihat, dengar atau alami? Dan bagaimana kesan Anda pertama kali?

Di bawah ini adalah contoh-contoh iklan "gratis" yang mungkin sering kita lihat atau dengar: Gratis biaya kirim untuk pemesanan. Gratis isi angin untuk motor atau mobil Anda. Gratis lap kaca mobil sambil isi bensin. Gratis parkir. Gratis tiket masuk. Gratis telepon. Gratis SMS. Gratis CD audio. Hingga "Mudik Gratis" dan sebagainya. Di internet mungkin Anda juga sering melihat: Gratis web hosting. Gratis e-book. Gratis download file atau aplikasi.Pasang iklan gratis.

Sedangkan di dunia properti mungkin pernah Anda lihat: Beli rumah gratis taman. Beli rumah gratis kolam renang, dan sebagainya. Saking banyaknya promosi yang menawarkan sesuai serba gratis, mungkin kita pernah bertanya, "Nanti kalau gratis bukannya rugi?” Dalam strategi pemasaran, harus selalu kita ingat bahwa: Meski gratis, harus dipastikan jangan sampai merugi. Meskipun hanya untung kecil, jangan rugi. Penawaran gratis yang memiliki prinsip: big value-low cost. Big value bagi konsumen atau pelanggan dan low cost-biaya murah bagi pebisnis.

Contoh: Gratis cek oli, gratis cek tekanan ban, dan seterusnya. Seharusnya ketika ada penawaran" gratis", semakin banyak orang yang berminat untuk mendapatkannya. Contohnya: operating system (OS) smartphone yang sedang seruserunya bertanding untuk memberikan berbagai aplikasi gratis. Di antaranya Android dan iOS yang telah berhasil memikat banyak pelanggan karena banyak tersedia aplikasi gratis dan menarik.

Dari situ ternyata akhirnya banyak yang terpikat pula untuk membeli aplikasi berbayar. Apakah mungkin ada penawaran "Beli helm, gratis motor"? Mungkin saja itu bisa terjadi karena ternyata syaratnya harus dengan membeli helmnya sekian ribu unit. Atau mungkin bukan ribuan, namun helmnya adalah helm eksklusif dengan harga yang premium. Sekali lagi, kalau Anda ingin membuat strategi "gratis"; tentunya juga harus dengan melakukan perhitungan yang tepat sehingga Anda tidak harus merugi.

Tes dan ukur merupakan hal yang mutlak. Jangan sampai sudah dipasang penawaran "gratis" selama berbulan-bulan, tetapi tetap saja sepi penjualan. Akhirnya, justru bisa membuat orang lain yang melihatnya atau yang lewat malah curiga; "Ini karena tidak laku, atau kualitasnya jelek, makanya terus-terusan gratis? Kok berbulan-bulan sudah ‘gratis’, tapi tetap saja sepi". Bagaimana strategi yang tepat agar penawaran “gratis”, tapi tetap efektif untuk peningkatan pemasaran Anda?

Dan apa yang harus dilakukan setelah banyak yang memberikan berbagai penawaran gratis? Termasuk dari para kompetitor Anda? Atau, mengapa Anda sudah memberikan berbagai penawaran "gratis", namun masih saja belum banyak orang yang meresponsnya, bahkan masih sepi-sepi saja dan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya?

Tentu saja, di balik penawaran "gratis" ini ada beberapa cara atau tahapan yang harus dilakukan untuk bisa mengoptimalkan hasil penjualan secara keseluruhan.
| No comment yet

2 Aliran dalam Dunia Marketing



Dalam artikel ini saya akan buka rahasia tentang buku marketing revolution. Marketing Revolution adalah Street Smart (yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan). Anda dapat memakai semua cara, yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan dan dapat menguntungkan untuk Anda. Serta di dalam dunia marketing ada dua aliran, yaitu:

1. Aliran mengingatkan "Branding".

Aliran ini hanya mengingat saja. Penjualan tidak bisa diukur langsung. Jika penjualan tidak bisa diukur langsung bagaimana Anda bisa meningkatkan? Mungkin saja Anda meningkatkan dalam satu tahun sekali, dan itu dapat terjadi.

Tetapi proses marketing itu sangat lama sekali. Tidak bisa seperti itu, dalam marketing revolution itu harus cepat, jika mengeluarkan biaya marketing setahun sekali kemungkinan besar perusahaan tidak akan berjalan dengan cepat dan kemungkinan besar perusahaan itu tidak akan berkembang. Kesimpulannya perusahaan itu akan cepat mati.

Selain itu, dengan Anda menambahkan penawaran pada iklan Anda, maksudnya Anda tidak hanya Branding. Dengan begitu, orang yang melihat iklan Anda akan segera Take Action dengan iklan digital maupun secara offline yang dilihatnya.

Namun kebanyakan iklan yang beredar sekarang hanyalah melakukan yang namanya Branding, sehingga membuat orang hanya menilai iklan tersebut saja tanpa melakukan Take Action. Lain halnya dengan aliran Marketing Revolution, semua yang dilakukan harus dan mau tidak mau akan diperiksa, diaudit dan diukur. Jadi intinya adalah penjualan tidak bisa diukur secara langsung.

2. Aliran menawarkan "Direct Respons Marketing"

Menawarkan "Direct Respons Marketing". Problemnya dari advertising agency menurut pakar marketing yaitu mengukur biaya promosi, biaya iklannya, biaya marketingnya jika tidak termonitor, tidak diaudit, tidak diperiksa.

Tapi jika aliran Marketing Revolution, benar-benar cepat, Termonitor dalam keuangan tidak menunggu setahun sekali mengeluarkan biaya marketing. Jika menawarkan, Anda juga bisa memakai branding supaya bisa diukur.

Ada pepatah "Bisnis itu ada bukan karena Mr High Tech, Kantor, dan juga bukan karena produk Anda yang indah. Bukan juga masalah produk atau jasa, bisnis itu ada ketika Anda memberikan penawaran. Parawaran adalah, "Ini Untuk Itu".

Semoga bermanfaat.
| No comment yet

3 Langkah Strategi Marketing yang Tepat


Dalam dunia marketing, Anda harus ahli dalam membuat strategi secara matang hingga detailnya. Sehingga hambatan-hambatan bisa diselesaikan dengan mudah.

Problemnya saat ini ketika program marketing gagal, Anda sudah menganggap bahwa program Anda gagal total, sebenarnya mungkin ada beberapa langkah yang salah sehingga hanya perlu diganti saja langkah yang salah tadi dengan langkah lainnya. Anda harus menemukan langkah strategi marketing yang tepat. Berikut ini tiga langkah strategi marketing yang tepat:

1. Anda melakukan STP (Sigmentasi, Targeting, dan Positioning).

Anda juga harus Pilah-Pilah target Anda, Anda juga bisa memulai segmen, mulai membagi berdasarkan pendapatan Anda, berdasarkan pengeluaran, atau juga bisa berdasarkan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan, ada berdasarkan umur. Kemudian Anda mulai melakukan target. Dari sekian banyak segmen, mana yang akan Anda targetkan.

Anda seharusnya mempunyai positioning apa. Setelah itu ada juga yang dinamakan sebagai USP (Unique Selling Proposition). Apa yang unik dalam diri Anda? Jika Anda ingin berubah cepat dalam bermarketing, modal utama yang harus Anda miliki yaitu Breakthrough.

Jika ingin sukses dan penjualan Anda meledak pesat maka Anda harus banyak belajar, cari tahu semua hal apa yang Anda kurang tahu mengenai perihal tersebut.

2. Melakukan Perkiraan Hasil yang Akan Terjadi.

Jadi, Anda bisa memperkirakan semua hasil dalam perusahaan Anda, penjualan Anda, pendapatan Anda, maupun laba Anda pada satu periode. Jadi, Anda bisa mempunyai patokan agar Anda lebih jeli dalam mengelola sebuah perusahaan.

3. Anda melakukan Identifikasi, Rencana, & Bauran Pemasaran.

Jika Anda belajar tentang marketing, pasti Anda akan belajar 4P, yaitu Product, Price, Promotion, Place (Distribusinya).Misalnya, produknya seperti apa? Packaging-nya seperti apa, Unsurnya seperti apa, Content-nya seperti apa, Harganya berapa, Promosinya seperti apa, Tempatnya seperti apa, dan Distribusinya sejauh mana!

Dari ini, Anda harus bisa memutuskannya! Jika ingin menerapkan sistem Unique Selling Promotion, Anda harus membuat suatu promosi yang sangat menarik bagi konsumen. Anda juga harus membuat keuntungan untuk konsumen sehingga mereka merasa puas karena sudah membeli produk Anda.

Ini bisa dikarenakan karena produk Anda yang berkualitas dan juga Anda menawarkannya dengan harga yang terjangkau. Promosi Anda di buat dengan cara yang benar sehingga menguntungkan untuk semuanya. Semoga Bermanfaat.
| No comment yet

12 Cara Meningkatkan Pemasaran Lebih Kontinu dan Optimal


Ilustrasi (Foto: Corbis)
Ilustrasi (Foto: Corbis)
"Saya sudah melakukan semua strategi marketing, tetapi tetap saja tidak ada kemajuan dalam bisnis saya.." Pernahkah Anda mendengar seseorang mengatakan seperti itu? Atau, bahkan Anda sendiri pernah mengalaminya?

Pertanyaannya, "Sudah melakukan semua strategi marketing", tetapi apa benar semuanya telah dilakukan, bagaimana detilnya? Pasti banyak orang yang mengklaim sudah "semua", padahal kenyataannya masih "sebagian kecil saja". Maksudnya, dalam mengoptimalkan pemasaran setidaknya kita harus mempraktikkan "12 Pilar Marketing Revolution", bukan hanya satu pilar.

Contohnya, ada seseorang yang ingin meningkatkan pemasarannya dengan memasang iklan lewat radio, koran ataupun internet. Setelah melakukan hal itu, ia merasa tugasnya sudah selesai. Ia telah merasa melakukan "semua cara". Lalu ia menunggu. … Di hari pertama, orang itu berguman, "Kok sedikit sekali ya yang merespons?". Hari kedua, "Kok semakin sedikit ya yang merespons?".

Hari ketiga dan seterusnya "Waduh… sudah beberapa hari tetapi responsnya jauh dari yang diharapkan." Sampai akhirnya orang itu berkata, "Yah….sia-sia deh usaha saya… semua usaha, semua cara sudah saya lakukan, tetapi tidak membuahkan hasil." Nah... hal itulah yang terkadang masih diungkapkan oleh seseorang yang ingin meningkatkan pemasaran.

Padahal mungkin saja yang bersangkutan belum punya cara yang tepat. Iklan memang perlu, namun harus diingat kembali bahwa hal itu hanya merupakan satu di antara 12 pilar yang ada. Perlu diperhatikan juga, meski sudah membayar bia-ya iklan, seseorang tidak boleh pasif begitu saja.

Dengan kata lain, ia harus senantiasa aktif melakukan monitoring, tes, dan ukur. Contohnya, untuk tahap pertama sebelum membuat atau memasang iklan, setidaknya Anda harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan bisa membuat perencanaan yang jelas:

* Di mana Anda akan beriklan?
* Mengapa Anda memilih beriklan di media-media tersebut?
* Berapa budget-nya?
* Bagaimana segmentasi pasarnya?
* Hari apa dan jam berapa Anda memasang iklan? (untuk penayangan iklan radio).
* Hari apa dan letaknya di bagian manakah iklan Anda? (untuk iklan koran, majalah, media cetak lainnya).
* Bagaimana cara pengukuran responsnya? Mengapa hal itu harus bisa dijawab dengan detil? Kejelasan poin-poin jawaban dari pertanyaan di atas diperlukan karena semakin detil perhitungan Anda dalam beriklan, tentunya akan memberikan dampak lebih matang, lebih mudah dalam melakukan pengawasan, dan tentu saja lebih mudah dalam mencapai efisiensi hasilnya.

Sekali lagi, iklan sebenarnya hanya merupakan salah satu dari berbagai pilar pemasaran yang ada. Jadi kalau ada seseorang sudah merasa melakukan "semua cara", dan faktanya baru melakukan iklan (pilar advertising), sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan atau dikombinasikan. Kematangan dalam membuat strategi iklan memang penting, namun alangkah lebih baik lagi jika Anda mengombinasikannya dengan kedahsyatan dari ke 11 pilar Marketing Revolution lainnya.

Ini penting karena bisa digunakan sebagai sarana atau jalan untuk menyampaikan penawaran Anda sehingga bisa jauh lebih menarik, efektif dan bisa lebih dipercaya oleh calon pembeli. Sasarannya pun akan lebih tepat dan nantinya bisa menghasilkan pemasaran yang lebih optimal. Lalu apa sajakah 12 pilar itu? Apakah Anda masih ingat? Agar Anda semakin ingat, berikut kita sampaikan kembali apa saja ke 12 pilar tersebut:

1. Public relation, publisitas atau press release.
2. Referral.
3. Endorsement.
4. Advertising.
5. Direct mail.
6. Direct sales.
7. Direct agent.
8. Host Beneficiary.
9. Telemarketing.
10.Joint Venture.
11.Memberikan Seminar.
12.Canvasing/Booth.

Ingin mengetahui penjelasan yang lebih detil mengenai kedahsyatan 12 pilar tersebut untuk peningkatan pemasaran Anda?
| No comment yet

Membangun Kepercayaan dari Prospek Terhadap Produk, Jasa, dan Tim Sales


Membuat orang lain percaya terhadap produk dan jasa Anda adalah hal yang perlu terlebih untuk market baru. Mengapa? Karena kesan pertama adalah yang menentukan keroyalan konsumen kepada Anda. Jika konsumen yang pertama kali beli atau pakai produk atau jasa sudah kecewa dan tidak percaya, sudahlah tamat.

Maka dari itu kepercayaan diperlukan. Salah satunya dengan memberikan garansi terhadap produk atau jasa Anda. Dengan Anda memberikan garansi, berarti Anda percaya bahwa produk dan jasa yang Anda jual. Ini adalah cara yang PowerFull.

Garansi yang saya gunakan adalah Money Back Guarantee. Uang kembali jika tidak puas, namun ketentuan dan syarat berlaku tentunya. Atau garansi rusak ganti yang baru. Ini bisa Anda lakukan jika Anda tidak bisa menggantinya dengan UANG. Anda bisa menggantikannya dengan barang yang sejenis yang dalam keadaan masih baru.

Buat dan bangunlah kepercayaan baik dalam tim sales maupun produk atau jasanya. Selain itu ada cara lain yang mempengaruhi tingkat percaya seseorang, yaitu:

1. Akrab atau Mirip.
Fakta yang sudah terbukti, orang yang sudah jago dalam berjualan. Pasti orang tersebut jago dalam membangun sebuah keakraban. Keakraban dapat terjadi jika orang tersebut mirip atau sama dalam banyak hal.

Jadi yang harus Anda lakukan adalah cobalah belajar mengakrabkan diri dengan orang lain dengan meniru atau memiripkan Anda dengan orang tersebut.

2. Kongruen.
Mungkin Anda tidak punya referensi atau reputasi, mungkin Anda tidak akrab dan tidak mirip. Tetapi kenapa Anda mau beli terhadap satu orang, karena dia jualannya kongruen.

Sekian artikel tentang membangun kepercayaan.
| No comment yet

"Cara Mendobrak Pangsa Pasar dengan Strategi Harga yang Jitu"


Mau, tablet berkualitas dengan harga hanya di bawah Rp2 jutaan? "Mana mungkin ada tablet berkualitas hanya di bawah Rp2 jutaan?

"Mungkin itu jawaban pertama Anda ketika melihat atau mendengar pertanyaan tersebut. Beberapa waktu lalu, berbagai produsen tablet yang sudah ada di pasaran sempat dikagetkan dengan munculnya produk tablet dari Amazon yang berkualitas dan canggih, terlebih lagi ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau dengan kualitas yang bisa dikatakan mampu bersaing dengan berbagai produk tablet sebelumnya. Banyak pencinta tablet pun juga kaget mendengar berita tersebut, dan segera memburu produk dari Amazon itu.

Pertanyaannya, "Kok bisa tablet canggih berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau? Bagaimana bisa untung?... apa tidak rugi". "Mengapa tidak dijual saja dengan harga yang lebih tinggi? Toh, tablet lainnya meski dengan harga Rp5 jutaan masih saja banyak orang juga mau membelinya." Seperti yang telah kita ketahui bahwa Amazon merupakan salah satu perusahaan besar di dunia dalam bidang penjualan buku, CD music, DVD film, software, dan berbagai barang lainnya secara online.

Tentu saja, Amazon menginginkan untuk senantiasa bisa memberikan yang terbaik kepada para konsumennya. Oleh karena itu, dengan hadirnya produk tablet yang berkualitas dengan harga yang sangat bersaing merupakan suatu cara yang efektif.

Salah satunya agar lebih banyak lagi orang yang bisa terhubung dengan internet bisa menikmati berbagai film, musik, buku, majalah, dan sebagainya (dan nantinya para pengguna tablet tersebut juga bisa melakukan berbagai transaksi pembelian produk lewat internet melalui portal Amazon.com, tentunya).

Merupakan suatu strategi yang cerdas, di mana sekarang ini banyak orang mulai gandrung dengan tablet, (dan sebenarnya masih banyak lagi orang yang tertarik ingin memiliki tablet, hanya saja karena harganya masih dianggap tinggi, maka masih banyak orang belum bisa memilikinya).

Dan…terjawab sudah oleh Amazon! Bisa jadi makin banyak orang yang akan memburu, membeli, dan memiliki tablet tersebut, dan tentu saja nantinya semakin banyak orang yang berminat untuk membeli pula produk-produk yang ditawarkan oleh Amazon.

Maka meskipun dijual dengan harga yang sangat terjangkau, Amazon tidaklah rugi, bahkan memungkinkan untuk meraih berbagai keuntungan dalam penjualan, program atau penawaran-penawaran selanjutnya. Strategi harga yang tepat tentunya mampu membantu untuk meningkatkan pemasaran. Namun, kita juga harus memperhatikan beberapa hal penting, di antaranya:

Back end sale strategy

Jika memberikan harga yang murah semata, tentu tidak akan memberikan profit yang menguntungkan bagi kelangsungan bisnis di masa mendatang. Karena itu, Anda juga harus mampu melakukan back end sale, yaitu jika kita ingin menjual sesuatu produk, bisa saja harganya murah.

Namun pastikan dari produk tersebut akan mampu menghasilkan penawaran dan penjualan berikutnya. Contohnya: jika produk berupa tablet, salah satunya bisa menjual berbagai produk, konten atau software/-aplikasi yang bisa melengkapi kemampuan tablet tersebut.

Tentu saja bisa bekerja sama dengan berbagai pihak lain yang ada. Jika Anda mempunyai bisnis salon misalnya, pertama-tama Anda boleh memberikan harga yang murah, namun pastikan Anda juga memberikan berbagai penawaran lain yang mampu menghasilkan penjualan yang lebih menguntungkan.

Misalnya untuk potong rambut memang murah, namun Anda bisa menawarkan untuk paket SPA, atau terapi kecantikan, misalnya yang nantinya bisa menghasilkan keuntungan yang lebih untuk bisnis salon Anda tersebut.

Harga murah bukan berarti harus rugi
Pastikan pula bahwa harga murah bukan berarti Anda harus menanggung kerugian, apalagi rugi terus-menerus. Strategi harga yang jitu adalah strategi yang dilengkapi dengan monitoring, tes dan ukur dengan konsisten. Karena jika memang terbukti dengan harga murah terus merugi, Anda harus perhatikan kembali dan di-review kembali, apanya yang salah? Kemudian perbaiki kembali sistem penawarannya.

Mungkin saja harganya bisa mulai dinaikkan sedikit, dan alternatifnya para konsumen diberikan suatu benefit yang memiliki value lebih tinggi. Misalnya diberikan voucher belanja untuk produk Anda yang lainnya (intinya Anda tidak harus mengeluarkan bujet lagi) dan Anda tidak merugi.

Limited-time Program

Harus diperhatikan juga untuk memberikan batas waktu yang jelas. Misalnya harganya memang lebih murah jika membeli di periode yang telah ditetapkan. Salah satu maksudnya, agar para konsumen cepat melakukan action pembelian, tidak menunggu-nunggu lagi.
| No comment yet

Nilai-Nilai Perusahaan yang Harus Tim Sales Miliki

 

Ada beberapa nilai-nilai perusahaan yang harus dimiliki tim sales, yaitu:
1. Jujur.Dalam hal ini semua harus jujur, termasuk karyawan lainnya. Karena pada dasarnya kejujuran adalah modal utama dalam bekerja.

2. Tanggung Gugat.Maksudnya adalah Anda minta tanggung jawab lebih, tidak menunggu disuruh, dan tidak menyalahkan orang lain, tidak menyalahkan atasan, tidak menyalahkan bawahan, tetapi Anda ambil tanggung jawab dan minta tanggung jawab yang lebih besar. Intinya adalah Anda tidak boleh menyalahkan orang lain.

3. Beri Lebih dari yang Diterima.Maksudnya adalah, jika karyawan Anda hanya memberi yang pas pada usaha Anda, Anda juga harus memberikan gaji yang pas kepada orang tersebut, dan orang tersebut juga bisa diartikan tidak layak untuk naik gaji. Oleh karena itu, jika karyawan Anda ingin mendapatkan kenaikan gaji, karyawan Anda harus memberikan sesuatu hal yang lebih untuk usaha Anda.

4. Harus Punya Nilai Lingkaran Malaikat.Maksudnya adalah, jika terjadi sesuatu yang buruk, tidak sesuai yang Anda harapkan. Di sini Anda harus berusaha tetap sebagai malaikat. Misalnya saja jika Anda dimarahi oleh atasan, Anda harus tetap menjadi malaikat, dan tetap bersikap baik. (Ingat, FOKUS SOLUSI)

Semoga bisa membuat tim sales, tim marketing, tim accounting dan semua divisi dalam perusahaan menjadi tambah dahsyat.
| No comment yet

Hukum Psikologis Ikut-Ikutan dan Keterbatasan dalam Marketing

 

Jurus ikut-ikutan ini cenderung jarang dipakai oleh kebanyakan orang, namun jurus ini dapat dibilang paling mudah dan dapat mendatangkan banyak orang untuk membeli produk Anda.
Ini karena kebanyakan orang cenderung ikut-ikutan dengan orang orang lain, walaupun orang tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi dan tidak mengetahui produk apa yang ditawarkan pada saat itu juga.

Contohnya: Anda ketika sedang berjalan-jalan dipasar malam, melihat seorang yang sedang menawarkan produk dan jasanya secara teriak-teriak sehingga semua orang berkumpul untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Pertanyaannya apakah Anda akan ikut melihatnya? Sebagian besar. Ya, karena Anda ingin tahu apa si yang ramai-ramai di sana. Inilah contoh sederhana hukum ikut-ikutan.

Hukum Keterbatasan adalah hukum yang dipakai untuk membuat orang melakukan gerak kepada produk yang Anda tawarkan sehingga orang tersebut serius dan akhirnya membeli produk dan jasa yang Anda tawarkan.

Pada Hukum Keterbatasan ini, Anda harus menerapkan sistem Limit (Limit Barang dan Limit Hadiahnya). Karena ketika orang tersebut sudah tertarik terhadap produk atau jasa Anda, namun Anda tidak menerapkan sistem limit ini orang akan entar esok, entar esok, yah entar esok. Tapi berbeda jika Anda ucapkan "Terbatas!!! hanya dijual 10 untuk malam ini".

Orang tersebut akan berebut untuk mendapatkan produk atau jasa Anda. Nah, lalu bagaimana jika orang tersebut ingin mendapatkan produk tersebut walaupun dia bukan orang yang termasuk ke dalam 10 pembeli utama? Yang harus Anda lakukan adalah, berikan orang tersebut dengan harga Asli (Tanpa adanya potongan). Karena kita harus dengan prinsip yang kita sudah buat. Kalau produk promo yang ditawarkan sudah habis, maka ya sudah.

Demikian hukum psikologis ikut-ikutan dan keterbatasan yang dapat Anda praktekan. Semoga bermanfaat
| No comment yet

Straight Way To Win

 

 

 

"The reason most people never reach their goals is that they don't define them, learn about them, or even seriously consider them as believable or achievable. Winners can tell you where they are going, what they plan to do along the way, and who will be sharing the adventure with them." Denis Waitley
Bagi kalangan professional, kemenangan adalah satu - satunya tujuan yang harus dicapai. "Be yourself, no matter what they say" Sting Untuk mencapainya, banyak cara yang bisa ditempuh, antara lain diawali dari :
  1. MIND. Setiap pekerjaan yang akan, sedang atau telah dilaksanakan, pikiran harus senantiasa terkonsentrasi / fokus dengan baik. Jika gagal, segera dicari tahu apa penyebabnya dan segera pula diperbaiki metodenya. Tetapi jika berhasil, jangan berhenti tetapi kembangkan metode yang terbaru / yang lebih baik lagi agar persentase keberhasilan semakin maksimal di masa - masa mendatang. "Concentration is the ability to focus the mind on one point" Remez Sasson
  2. SELF CONFIDENCE. Anda yakin kemampuan dokter A maka anda akan sembuh. Anda yakin lulus dengan nilai yang terbaik maka akan mendapatkannya. Anda yakin bisa mengerjakannya, anda pasti bisa. Anda yakin menang maka anda akan menang. "A man with confidence shall not lose; only doubt will bring defeat" Daniel Dulaney
  3. ABILITY. Cari tahu dimana letak kelemahan dan kekuatan. Yang lemah, segera ditingkatkan kwalitasnya melalui proses pembelajaran. Sedangkan yang kuat, pertahankan dan jika dimungkinkan kembangkan potensinya. Jika ragu dan bimbang terhadap diri sendiri, jangan segan dan malu bertanya / minta nasehat dengan mencari tahu bagaimana kiat - kiat nya untuk meningkatkan potensi diri. "Ability is what you're capable of doing. Motivation determines what you do. Attitude determines how well you do it" Lou Holtz.
  4. EXPERIENCE. Menyesali apa yang telah terjadi di masa lalu (perbuatan sia - sia) dan mencemasi apa yang belum terjadi (tidak pasti) = Kebodohan. Yang pasti itu adalah saat sekarang sedangkan masa lalu, tidak mungkin akan bisa kembali seperti sediakala. Kejadian masa lalu, mis. : kegagalan "hanya" dijadikan suatu acuan / pedoman agar kegagalan tidak terjadi lagi. "I think everyone should experience defeat at least once during their career. You learn a lot from it" Lou Holtz
  5. BE YOUSELF. Jadilah dirimu sendiri dan jangan mau berada dibawah bayang - bayangan orang lain.
    1. Yakini bahwa si A bisa saja aktor yang piawai tetapi belum tentu dia mampu memotivasi orang - orang. Begitu juga halnya dengan si B yang bisa saja professional di bidang renang tetapi dibidang tennis, dia sama sekali tidak bisa. Mengagumi orang yang sukses, itu normal tetapi jika menganggap bahwa orang sukses adalah orang yang sempurna, itu adalah kesalahan yang sangat fatal. "If you're able to be yourself, then you have no competition. All you have to do is get closer and closer to that essence" Barbara Cook
    2. Yakini bahwa diri kita juga memiliki nilai tambah yang belum tentu bisa dimiliki oleh orang lain. "Be yourself. No one can ever tell you you're doing it wrong" James Leo Herlihy
    3. Yakini bahwa menjadi diri sendiri adalah merupakan harga diri yang final dan tidak ternilai. "Be yourself, that's all there is of you" Ralph Waldo Emerson
    4. Yakini bahwa kemenangan yang sesungguhnya adalah kemenangan yang berhasil diraih melalui diri sendiri dan bukanlah berkat bantuan / belas kasihan orang lain.
"Do you want to be power in the world ? Then be yourself" Ralph Waldo Emerson Selamat menuju kemenangan dan semoga ada bermanfaat bagi semua umat manusia.

| No comment yet

Stress Management


Management means, in the last analysis, the substitution of thought for brawn and muscle, of knowledge for folkways and superstition, and of cooperation for force. It means the substitution of responsibility for obedience to rank, and of authority of performance for the authority of rank
Peter Drucker
Stress selain menguras tenaga tetapi juga melemahkan sistim kekebalan tubuh. Dampak destruktifnya, antara lain adalah kecapekan, ketidakbahagiaan, ketidaksabaran dan kemarahan. Stress juga merusak kehidupan seseorang, hubungan dan kesehatan. Karena itu, stress harus sesegera mungkin disirnakan. Pada dasarnya, ada 2 (dua) metode yang digunakan untuk mengatasi / menghilangkan stress. Pertama adalah dengan obat – obatan dan yang kedua adalah dengan metode meditasi (melatih, merawat dan membina pikiran). “There are three types of people in this world: those who make things happen, those who watch things happen and those who wonder what happened. We all have a choice. You can decide which type of person you want to be. I have always chosen to be in the first group” Mary Kay AshDari kedua metode ini, yang pertama (melalui obat – obatan) hanya bersifat sementara saja yaitu menangani gejalah yang timbul dan tidak menghilangkan penyebabnya. Sedangkan yang kedua adalah menghilangkan penyebabnya. Karena faktor utama timbulnya stress adalah pikiran yang tidak terkontrol dengan baik. Melalui pelaksanaan meditasi, pikiran yang kacau / kusut akan difokuskan pada suatu objek. Pikiran yang telah terfokuskan pada suatu objek akan mudah dikontrol dan diarahkan. Setelah itu, dicari solusi bijaksana untuk menangani pokok permasalahan yang timbal.
Dikala stress :
  1. Henti kerja untuk sesaat dan jalan – jalan dengan santai. Tujuannya, tiada lain adalah
    1. Menghindari hasil kerja yang tidak optimal.
    2. Menghindari kegagalan kerja
    3. Mengurangi tekanan stress.
Setelah pikiran mulai santai dan relax, pekerjaan sudah bisa dilanjutkan. “Don't limit yourself. Many people limit themselves to what they think they can do. You can go as far as you mind lets you. What you believe, you can achieve”. Mary Kay Ash
  1. Minum air segar / juice kesukaan. Tujuannya adalah tubuh menjadi segar dan otomatis pula akan menyegarkan pikiran.
  2. Bernafas perlahan – lahan. Tujuannya adalah untuk menormalkan “beat” atau detak jantung yang tidak beraturan.
  3. Untuk mengatasi nafsu makan, makan makanan kesukaan. Tujuannya adalah agar stamina senantiasa terjaga dengan baik. Stamina yang fit akan berdampak langsung pada kestabilan pikiran.
  4. Jika suka musik atau nonton film, bunyikan musik dan pergi nonton film kesukaan. Tujuannya adalah agar terjadi relaksasi pada pikiran sehingga tekanan stress terkikis sedikit demi sedikit.
  5. Lakukan apa yang disukai. Tujuannya adalah agar pikiran menjadi segar sehingga tekanan stress sirna perlan – lahan.
  6. Cari hal – hal yang sifatnya humor, lucu atau jenaka. Tujuannya adalah agar pikiran menjadi relax dan santai sehingga pikiran bisa terfokuskan dengan baik.
  7. Berkata kepada diri sendiri :
    1. Saya tenang.
    2. Saya santai dan bahagia.
    3. Saya punya kekuatan untuk mengatasi semua pemasalahan.
    4. Tubuh, pikiran dan perasaan saya tenang.
Tujuannya adalah agar kepercayaan diri meningkat dan semua permasalahan akan semakin mudah ditangani. “Most of the important things in the world have been accomplished by people who have kept on trying when there seemed to be no hope at all” Dale Carnegie
  1. Lakukan olahraga ringan. Tujuannya adalah agar jasmani menjadi segar dan santai sehingga berdampak konstruktif bagi pikiran.
Agar bebas dari stress, kuncinya adalah terima apa adanya, jangan banyak menuntut dan mudah dilayani. Selalu renungkan bahwa apapun yang dimiliki, semuanya adalah pinjaman semata – mata. Setelah kematian datang menjemput, tidak satupun yang bisa dibawa. Disamping itu milikilah rasa puas atas apa yang telah dimiliki dan jangan sekali – kali membanding – bandingkan diri sendiri dengan kelebihan orang lain. A wise man is cured of ambition by ambition itself; his aim is so exalted that riches, office, fortune and favor cannot satisfy himSamuel Johnson
| No comment yet

How To Handle The Conflicts


"The harder the conflict, the more glorious the triumph. What we obtain too cheap, we esteem too lightly; it is dearness only that gives everything its value. I love the man that can smile in trouble, that can gather strength from distress and grow brave by reflection. 'This the business of little minds to shrink; but he whose heart is firm, and whose conscience approves his conduct, will pursue his principles unto death" Thomas Paine
 
Dimana ada unsur kepentingan, disana pasti terdapat / muncul konflik. Jika dibiarkan, keberadaan konflik ini akan semakin memburuk dan tidak tertutup kemungkinannya menuju ke arah destruktif. Konflik harus sesegera mungkin disikapi dan ditangani dengan solusi - solusi yang bijaksana, antara lain adalah dengan :
  1. MEET TOGETHER.
    Sadari dan yakini mereka bahwa dalam hal ini, tidak ada yang salah. Yang seharusnya diprioritas adalah kepentingan / tujuan bersama yang ingin dicapai. Segala pendapat / ide HARUS disatukan. Salah satu pihak HARUS mampu mengalah untuk mengutamakan kepentingan bersama. Munkgin saja di hari ini, pendapat / ide tersebut tidak sesuai / cocok diterapkan tetapi tidak tertutup kemungkinannya untuk diterapkan keesokan harinya atau lusa.
  2. SKILL.
    Kurangnya pelatihan yang intensif akan menyebabkan orang - orang tidak mengetahui secara pasti APA yang seharusnya diperbuat (* Job Description = kabur) sehingga apapun pekerjaan yang diperbuat, tidak akan fokus serta memberikan  hasil yang optimal. Kondisi ini, juga akan menimbulkan konflik antar departemen (* Saling curiga dan merasa tidak adil). Untuk mengatasi kondisi ini, pelatihan yang kesinambungan harus segera diadakan. Kondisi The Right Man On The Right Place harus ditegakkan.
  3. FACE THE REALITY.
    Setiap konflik yang timbul, harus dihadapi dan dicari solusinya. Lari dari kenyataan atau mengelak dari realita yang terjadi, bukanlah cara yang efektif dan bijaksana. Kondisi ini, akan semakin memperburuk/ memperparah kondisi konflik. Seyogianya, setiap konflik yang timbul, pertama - tama hadapilah dengan kedewasaan dan cari tahu penyebabnya. Setelah itu, analisa dan cari solusinya.
  4. WIN WIN SOLUTION.
    Setiap solusi pemecahan konflik, beri titik temu yang bisa diterima kedua belah pihak atau Win Win Solution. Jangan sampai terjadi, di satu pihak merasa di anak tirikan atau diperlakukan tidak adil. Persamaan persepsi sangat dibutuhkan dalam mengatasi konlik.
  5. COMPROMISE.
    Jika kedua belah pihak tetap ngotot dengan kebenaran masing - masing maka sistim kompromi bisa diterapkan. Melalui kompromi, kedua belah pihak akan saling mengalah untuk mendapatkan yang terbaik bagi masing - masing pihak.
  6. AUTHORITY.
    Jika konflik tidak bisa teratasi dengan baik dan cenderung menuju ke arah destruktif maka satu - satunya cara adalah dengan kekuatan wewenang. Cara ini, hanya digunakan sebagai pilihan akhir jika tidak ada alternatif lain, yang mana kedua belah pihak telah dead lock !
  7. CHARACTER.
    Untuk mengubah karakter orang - orang yang terlibat konflik, bukanlah hal yang mudah. Tetapi jika mampu menyadarkan dan menimbulkan pengertian yang benar terhadap mereka, pasti bisa tertangani dengan baik. Contoh kasus. : Jika si A mampu diberi pengertian yang benar akan bahaya dari merokok maka dia akan segera berhenti merokok.
  8. SYSTEM.
    Senantiasa evaluasi sistim yang digunakan saat ini, APAKAH masih relevan atau tidak (* Untuk diterapkan). Jika sistim cenderung menimbulkan konflik, segera diantisipasi dan diganti dengan yang baru, yang sesuai dengan keadaan / kondisi yang berlaku. Jangan ngotot dengan mengatakan bahwa sistim yang dulu = OK dan sekarang pasti = Ok pula. Segala sesuatunya, selalu mengalami perubahan / kedinamisan. Tidak ada yang keberadaannya selalu permanen.
  9. TEAMWORK. Sadari dan yakini bahwa konflik adalah awal dari kehancuran dan untuk sukses, hanya satu yang dibutuhkan yaitu teamwork yang solid dan kuat. Melalui teamwork selain beban pekerjaan akan semakin ringan, hasil yang dicapai juga akan semakin optimal.
"There are three ways of dealing with difference: domination, compromise, and integration. By domination only one side gets what it wants; by compromise neither side gets what it wants; by integration we find a way by which both sides may get what they wish" Mary Parker Follett.
| No comment yet

Positive Thinking Attitude


"Our attitudes control our lives. Attitudes are a secret power working twenty-four hours a day, for good or bad. It is of paramount importance that we know how to harness and control this great force" Tom Bland Realitanya, optimal tidaknya suatu hasil yang ingin dicapai, kitalah penentunya. Tetapi tidak semua orang "mampu" menerima kerealitaan ini atau mau menyadarinya. Umumnya, alih alih menyadari atau menerima kerealitaan ini, seseorang lebih cenderung menyalahkan atau menuding pihak - pihak lain atas kekurangberuntungan yang dialami. Akhirnya, bukannya kondisi konstruktif yang diraih tetapi adalah sebaliknya yaitu destruktif.
Orang yang bertipe demikian, sampai kapanpun tidak akan bisa memperbaiki "performance" atau potensinya. Seyogianya, haruslah disadari bahwa apapun kondisi yang terjadi atau keadaan apapun yang berlaku, penyebabnya dan bukanlah orang lain. Tetapi adalah diri sendiri. Menyadari akan kerealitaan ini, sudah seyogianya kapan dan dimanapun berada, sikap hidup positif senantiasa dipertahankan. Caranya, tiadalain adalah dengan memiliki :
  1. STANDARD DIRI, mis. :
    1. Pekerjaan di hari ini, tidak akan dikerjakan untuk keesokan harinya. Atau pekerjaan hari ini, haruslah tuntas di hari ini juga.
    2. Apapun program kerja yang direncanakan, siapnya haruslah "on time".
    3. Tidak akan lari dari kenyataan dan senantiasa bertanggung jawab terhadap apapun yang telah dikerjakan atau didelegasikan.
    4. Senang menerima tantangan, pantang menyerah dan berkeyakinan diri yang mantap serta kokoh.
    5. Tidak akan tergoyahkan, baik dikala dicela maupun dipuji.
    6. Tidak diskriminasi dan berwawasan universal.
  2. KERJA KERAS. Yang dimaksud dengan kerja keras adalah kerja keras dalam batas - batas yang tegas dan jelas sehingga menghasilkan hasil yang optimal dan berkwalitas. "Do a little more each day than you think you possibly can" Lowell Thomas
3.CEKATAN. Apapun yang dikerjakan, baik kwantitas maupun kwalitasnya, haruslah senantiasa baik dan progresif. "Ability is what you're capable of doing. Motivation determines what you do. Attitude determines how well you do it" Lou Holtz
  1. EMOSI TERKONTROL. Baik dalam kondisi senang maupun susah, emosi terkontrol dengan baik sehingga apapun kebijaksanaan yang diterapkan, arahnya adalah konstruktif. Logikanya, emosi yang tidak terkontrol, dampaknya adalah destruktif. Karena disaat tersebut, yang paling dominan berperanan adalah hal - hal yang arahnya irrasional. "Emotion turning back on itself, and not leading on to thought or action, is the element of madness" John Sterling
  2. PANDANGAN OPTIMIS, misalnya :
    1. Where there is a will, there is a way
    2. While there is a life, there is a hope.
  3. Realitanya, pandangan yang optimis sangatlah signifikan kontribusi dalam pencapaian kesuksesan. Contoh kasus, jika si A optimis bahwa produknya akan mudah diserap oleh pasar maka kesuksesanlah buahnya. Tetapi jika sebaliknya maka sampai kapanpun juga, produknya akan tetap menumpuk di gudang. "An optimist sees an opportunity in every calamity; a pessimist sees a calamity in every opportunity" Winston Churchill
  4. MORAL BAIK, yang mencakupi :
    1. Tidak melakukan tindakan yang illegal, baik yang dibuat oleh pemerintah maupun yang berlaku pada adat istiadat setempat.
    2. Tindakan apapun yang diperbuat, tidak merugikan atau menyengsarakan orang lain.
    3. Apapun yang dilakukan, semuanya adalah legal, yang selain menguntungkan diri sendiri tetapi juga orang lain.
    4. Suka dan senang melakukan perbuatan perbuatan terpuji, misalnya : beramal.
    5. Ramah tamah, sopan dan jujur kepada siapapun juga.
"The personal life deeply lived always expands into truths beyond itself" Anais Nin
  1. BIJAKSANA, misalnya :
    1. Apapun yang dilakukan, dasarnya adalah netral dan adil serta tidak merugikan pihak yang manapun juga.
    2. Setiap tutur kata dan tindakan badan jasmani, arahnya adalah positif, yang tanpa adanya batasan batasan etnis, agama, suku dan lain sebagainya.
    3. Apapun yang dilakukan, dampaknya adalah positif, yang selalu memberikan ketenangan, keteduhan, kedamaian dan ketentraman.
    4. Mampu dan mau menerima apapun kerealitaan yang terjadi serta mengevaluasinya.
  2. TEPAT JANJI. Setiap ungkapan yang diutarakan, selalu ditepati. Baginya, yang namanya janji adalah hutang dan sudah seharusnya dilunasi.