| No comment yet

Filosofi Sukses Denzel Washington

 

 

 



Orang-orang sukses selalu memiliki filosofi hidup yang mengagumkan. Mungkin merupakan sari pati pengalamannya, bisa jadi diadopsinya dari tokoh sukses lain.
 
Denzel Washington, aktor kenamaan Hollywood beberapa kali mengungkapkan tentang arti keberuntungan yang mengantarkannya jadi orang sukses. Baginya keberuntungan tak semata datang tiba-tiba pada seseorang. Keberuntungan lahir karena ada pertemuan dua hal. "Keberuntungan adalah pertemuan kesempatan dan persiapan. Kesempatan datang menghampiri kita lalu karena kita siap menghadapinya, itu jadi keberuntungan," paparnya.

Dan "keberuntungannya" di dunia akting Hollywood pun lahir karena suatu persiapan. Pada awalnya, ia sebenarnya tidak beruntung karena menghadapi penceraian kedua orangtuanya saat Denzel Washington berusia 14 tahun. Padahal aktor kelahiran Mount Vernon (sebuah kota dekat New York City), 28 Desember 1954 itu memiliki masa kanak-kanaknya yang membahagiakan.

Perceraian itu membuat perangainya liar di sekolah. Pihak sekolah kemudian menyarankan ibunya agar mengirim Denzel ke sekolah yang memiliki asrama. Setelah itu Denzel harus menerima kenyataan menjalani pendidikan di asrama. "Semua itu mengubah hidupku," katanya.

Namun itu tak mengubah kenakalannya. Sekolah sampai mengirimnya pulang. Namun ibunya berhasil membujuk pihak sekolah agar mau menerima Denzel lagi. "Ibuku tak pernah mau menyerah. Saya kacau di sekolah sampai mereka (pihak sekolah) memulangkanku, tapi ibuku mengirimku kembali ke sekolah," paparnya.

Meskipun sekolah baginya serasa di penjara, Denzel akhirnya bisa menyelesaikannya juga. Setelah itu meneruskan kuliah di Fordham University dan lulus tahun 1977 di bidang drama dan jurnalistik. Sampai di sini ia masih labil. Lalu bekerja sebagai konselor di YMCA, suatu perusahaan yang menyediakan rekreasi kemping bagi anak-anak dan keluarga. Denzel memandu kegiatan di malam hari.

"Saya menyelenggarakan pertunjukan bakat," katanya tentang pekerjaannya. Saat itu ia hanya menjalankan tugasnya tanpa memikirkan hal lain. Namun seorang peserta terkagum-kagum dengan caranya memberi pelajaran drama dan berakting. "Anda alami sekali di atas panggung, apakah Anda pernah berpikir untuk menjadi seorang aktor?" katanya menirukan pertanyaan peserta kemping itu.


  

Ternyata pertanyaan itu menyentak Denzel Washington.Setelah itu ia kembali ke Fordham, ia bertekad untuk menjadi aktor. Di sana ia mengikuti audisi untuk mendapatkan peran di pertunjukan drama kampus. Dengan persiapan yang matang akhirnya ia mendapatkan peran di drama berjudul The Emperor Jones. Setelah itu peran demi peran ia dapatkan. Drama yang mengangkat namanya adalah saat ia bermain di   Othello karya Shakespeare.Pelatih drama kampus Fordham sampai menyebutkan kalau akting Denzel adalah yang terbaik sepanjang ia menangani drama di kampus itu.

Di antara penontonnya ada pemandu bakat yang kemudian mengajak Denzel bermain di film televisi. Lalu Denzel bermain di film televisi Wilma. Dan setelah berakting di sejumlah film televisi lainnya akhirnya ia merambah layar lebar. Petualangan di Holywood pun dimulai.

Dengan ketekunannya mengembangkan bakat, film-filmnya kemudian mendapat apresiasi dari para pengamat film.Bahkan Denzel Washington bisa meraih Piala Oscar pada tahun 2001 (Training Day), yang menjadikannya aktor berkulit hitam pertama meraih Oscar setelah Sydney Poitier (1963). Ini mungkin keberuntungan.

 Tetapi seperti dikatakannya, sebenarnya keberuntungan itu hasil persiapannya juga yang suatu ketika bertemu dengan suatu kesempatan.
 

Posting Komentar